Langsung ke konten utama

Kumpulan Puisi Untuk Para Sahabat

Kumpulan Puisi Untuk Para Sahabat
Sajak-sajak Karya: Nanang Suryadi


KEMARAU
: devi ps

ada yang takut melangkahkan kaki,
karena kemarau begitu bengisnya
menghadang langkah,
menantang dengan kerontangnya,
kau tahu?
tak ada oase,
walau fatamorgana,
dalam pandang, juga bayang,
ada yang gamang
meniti waktu
karena kepedihan kerap diteguknya
ada yang ragu
menatap cuaca
walau pernah pada mata
dicari telaga
"duhai, mengapa
kemarau semata!"

malang, 1999

KUDA HITAM BERLARI KENCANG
:anggi

anggi, kuda yang tegar itu
dulu berlari kencang sekali
ke mana pergi?
mungkin berdiri termangu
dalam belenggu
tapi kutahu: ia tak kan terus begitu
kakinya yang kekar
surainya yang tebal
napasnya yang panjang
: hei, kudaku lari kencang!

malang, 1999

PADA ALAM KAU BERNYANYI
:samsul bachri

alam mengajarkan, banyak hal:
daun yang jatuh
tak mengaduh
tersenyum ia
karena tanah merindukannya
dan pada daun muda
ia memberi kesempatan
pada alam kau bernyanyi
bernyanyilah dengan kemerduan
suaramu

malang, 1999

EYANG YANG BIJAK
: medy
di taman itu bermain,
cucu-cucumu yang manis
ada juga yang nakal
dan bengal
eyang, kucium tanganmu
: puisi memenuhi dadaku

malang, 1999

SEBUAH PERTEMUAN
: dodi

mungkin, aku akan mengarungi selatmu
madura yang kau cinta,
tapi kutahu lebih kau cinta tuhanmu
yang menyirami kerontang kerinduan
sebuah pertemuan,
: padang mahsyar
keadilan sejati!

malang, 1999

SERUPA TELAGA DALAM MIMPI
: inong

pernah, aku bermimpi
berkaca pada telaga, bening sekali
mungkin serupa mata,
sebuah tatap, larutkan duka dalam dada

malang, 1999

PEJALAN WAKTU
: james

waktu
kutahu
aku
tak tahu
waktu?
adakah linear
adakah lingkaran
waktu
kusimpan
dalam saku!
malang, 1999

SANG PEJALAN KESUNYIAN
:deden

mungkin serupa kerinduan
berjalan dalam kesunyian,
rasakan dekat-Nya
pada detak

malang, 1999

ARIELLA MENULIS SURAT
: ariella

ada yang tak henti bertanya
mencari jawab
surat yang dikirim
pada angin
telah sampai
pada senyap suara
dan ia menjadi puisi
suatu ketika, mungkin kanakku
kan membacanya
dengan lantang:
ada yang tak henti bertanya
mencari jawab....

malang, 1999

DALAM HUTAN
: yono

ada yang tersesat
dalam hutan
dan kau bernyanyi
menghibur hati

malang, 1999

MUTIARA
: hafid

kata-kata yang kau tulis
menjelma kalung mutiara,
kukalungkan ia
pada waktu
: sebuah keindahan
kejujuran kata-kata

malang, 1999

COKLAT DI GENGGAMAN NONNY
:nonny

*nonny makan coklat*
: bagi dong...
dengan senyum, coklat diulurkan
duhai, manis
manis sekali sebuah kebahagiaan

malang, 1999

PADA KEYBOARD
: sukma

pada keyboard, aku ketuk:
"d-i-n-i-i
k-a-u--m-e-n-a-n-t-i?"
dua kanak, memanggil:
"ibu, peluk aku"

malang, 1999


LENTERA YANG HARUS TETAP DINYALAKAN
buat: wiwin isnawati

mengapa tetap disimpan kekecewaan sedang waktu telah berlalu dan akan
tumbuh harapan-harapan baru, sebagaimana bermekaran bunga-bunga,
bertumbuhan tunas-tunas baru.

dalam kegelapan, bukankah lentera di tanganmu harus tetap dinyalakan,
sekecil apapun, biarkan menerangi jalan, di mana ditapakkan langkah
kaki ke depan..

karena kebencian hanya akan menjadi batu-batu yang menyumpal dalam
rongga dada, lemparkan saja ia pada kesunyian cakrawala renungan.

walau cakrawala selalu menggoda kita untuk semakin mendekat. mendekat.
mendekat. dan ia adalah harapan-harapan kita. yang tak kunjung sampai
tergapai. namun akankah kau diam dan menyimpan bara dalam dada. membakar
dirimu perlahan dengan kebencian & penyesalan mengutuki nasib sendiri.

Malang, 17 Juni 1997

Komentar

  1. Gr5 Titanium - Retrogaming - Titanium Art - TitaniumArt
    Gr5 titanium mens wedding band Titanium titanium bar is a ceramic painting titanium bolt of the original how strong is titanium ceramic-art glass-coated ceramic sculpture by the German painter Gr5 from the company titanium white paint Grazia.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kumpulan Puisi Kepribadian

Kumpulan Puisi Kepribadian Karya: Nanang Suryadi PRIBADI YANG TERBELAH bercakap sebagai karib yang selalu menghinakan satu sama lainmelecehkan, bertempur dalam ruang dan waktu: diri! ada berapa kepribadian yang hadir pada dirimu?bertolak belakang paradoksalatau saling melengkapi sebagai harmoni sekular atau takdikotomis atau bukan engkau hadir mencoba untuk tidak goyah, utuh mengatakan pada dunia tapi tak bisasenantiasa ada dialektik senantiasa ada keinginan-keinginan manusiayang tak terpadamkan , sepertinya..... Malang, 7 Juni 1997 ORANG YANG MERENUNG buat: cak zen tanda yang membayang pada bola mataadalah dunia berputaran dalam benak kepalaterbacalah kegundahan manusia merenungkan kehidupansebagai cerita tiada habis-habisnya seperti juga ayat yang terbuka untuk ditafsirkanalam mengajarkan rahasia-rahasia sebagai tanda-tanda terbacakah juga di situ segala jawaban? orang yang merenung membaca tanda-tandamencoba menyibak rahasiatak usai juga Malang,

Kumpulan Puisi Kesunyian

Kumpulan Puisi Kesunyian Sajak-sajak Karya: Nanang Suryadi REPORTOAR BUKU HARIAN telah berapa kesah yang tertumpah. tinta merah atau hitam. dalam hidupmu yang bercerita apa. selain cinta yang sukar dipahami. dan juga hidup penuh gelisah yang memburu. karena peristiwa demi peristiwa menjelma di depan mata. tak perlu teori, katamu pasti. ah, mana lagi yang pasti buatmu. segalanya kau ragui. bahkan dirimu sendiri. kau tak percaya dirimu sendiri ada. menjalani hidup dan berjalan di muka bumi. katamu: "siapa bilang bumi bulat? tidakkah ia kotak, kerucut, prisma atau benjol-benjol?" cilegon, 1997 KESUNYIAN MILIK PENYAIR sepertinya, hanya mimpi yang kusimpan di sini dalam benak yang selalu bertanya adakah aku sebagai ilalang? bergoyang tertiup angin semilir atau tertidur rebah memeluk bumi yang kucinta ketika angin prahara tiba adakah aku sebagai angin? bergerak ke segala arah menghamburkan cerita pada bumi dan cakrawala berjuta serpihan tanya kuhamburkan ke c

Kumpulan Puisi Reformasi

Kumpulan Puisi Reformasi Sajak-sajak  Karya Nanang Suryadi ALDORA MELUKIS KOTA (1) aldora melukis kota, jemarinya memulas cat hitam dan merah pada kanvas yang lusuh, ada kegusaran yang memusar, pada wajah "mengapa rusuh juga yang membakar kota-kota?" kau mau minum kopi aldora? atau sebatang rokok mungkin bisa hilangkan pening dalam kepala aldora melukis kota, juga manusia tak jelas wajahnya merah hitam dipulasnya, dicampur baur, mungkin sebentuk luka tanganmu kotor, aldora jemari halus dan kuku putih tak berupa :mengapa luka? "mengapa bukan cinta!" ALDORA MELUKIS KOTA (2) aldora melukis kota. dengan jemarinya ia guratkan kota yang telah berubah. wajah-wajah manusia yang muram. "berapa banyak rumah yang harus ditumbangkan, dora? berapa sawah berubah menjelma rumah mewah?" kau tak menjawabnya dengan kata-kata. karena apa? (takutkah engkau untuk mengatakannya dengan mulutmu?) aldora melukis kota. warna-warna memar tumpah ruah di